Perlu kita ketahui bahwa kopi luwak diambil dari buah kopi merah yang separuh tecerna, yang ditemukan dalam kotoran sejenis musang endemik di Jawa yang dikenal dengan nama luwak. Mamalia ini termasuk suku musang dan garangan, sepupu jauh cerpelai.
Bukannya itu penting. Tapi toh cukup membuat kita merenung betapa hewan-hewan ini merupakan saluran bagi kita untuk dapat mencecap salah satu kenikmatan yang paling duniawi, sehingga binatang-binatang ini tak ubahnya sepasukan Brillat Savarin tanpa tanda jasa. Mereka tak hanya menyantap buah kopi terbaik yang betul-betul matang, tapi juga menyisakannya untuk keuntungan kita. Harus Anda akui, ini tindakan yang cukup menyentuh, mengingat betapa kita umat manusia begitu tak layak menerima kemewahan itu.